Embezzlement in Corruption Crimes: A Case Study of Government Procurement of Goods and Services
Keywords:
Embezzlement, Corruption Crime, Procurement of Goods and Services, Law Enforcement, Transparency, Bureaucratic Reform, TechnologyAbstract
Embezzlement in public procurement corruption is a significant problem in Indonesia. This study aims to analyze the frequent modus operandi of embezzlement in this sector and evaluate its law enforcement efforts. The findings show that budget inflation, manipulation of tender documents, and fictitious procurement are common modes. The main enabling factors for embezzlement are weaknesses in the oversight system and lack of transparency in the procurement process. Law enforcement efforts still face major challenges, including a lack of coordination between government agencies and law enforcement. The study suggests bureaucratic reform, strengthening regulations, and implementing technology as important steps to improve integrity in public procurement.
References
Adrian, S. (2008). Aspek hukum pengadaan barang dan jasa dan berbagai permasalahannya. Jakarta: Sinar Grafika.
Adami, C. (2016). Hukum pidana korupsi di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Amiruddin. (2010). Korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. Yogyakarta: Genta Publishing.
Black, H. C. (1990). Black’s law dictionary. St. Paul: West Publishing.
Fantaye, D. K. (2004). Fighting corruption and embezzlement in third world countries. The Journal of Criminal Law, 68(2), 170-176.
Kasiyanto, H. A. (2018). Tindak pidana korupsi: Pada proses pengadaan barang dan jasa. Jakarta Timur: Prenada Media.
Kusdarini, E. (2011). Dasar-dasar hukum administrasi negara dan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Yogyakarta: UNY Press.
Kurniawan, M. R., & Pujiyono, P. (2018). Modus operandi korupsi pengadaan barang dan jasa pemerintah oleh PNS. Law Reform, 14(1), 115-131.
Lili, R. (2001). Dasar-dasar filsafat dan teori hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Lubis, F. H., & Marlina, M. (2010). Penegakan hukum dalam tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa (studi pada Pengadilan Negeri Kuala Simpang). Jurnal Mercatoria, 3(2), 88-101.
Mahardhika, V. (2021). Pertanggungjawaban pidana pejabat pembuat komitmen sebagai upaya pencegahan korupsi pengadaan barang/jasa pemerintah. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 16(1), 140-155.
Mahmud, M. P. (2008). Penelitian hukum. Jakarta: Kencana.
Montgomery, J. D. (1988). Bureaucrats and people: Grassroot participation in third world development. Baltimore: The John Hopkins University Press.
Mulyadi, L. (2007). Putusan hakim dalam hukum acara pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Riggs, F. W. (1964). Administration in developing countries: The theory of prismatic society. Boston: Houghton Mifflin Company.
Rose-Ackerman, S. (2006). Korupsi pemerintahan: Sebab, akibat, dan reformasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sjamsi, N. & D. Darmawan. (2004). Peran Strategis Layanan pada Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Jurnal Administrasi Publik, 1(1), 83-95.
Yasmirah, Y., Halawa, F., Tandiono, S., & Zarzani, T. R. (2021). Criminal acts of corruption procurement of goods and services of local governments through electronic procurement services (LPSE). Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 4(3), 4678-4684.